Senin, 16 Mei 2016

Deskripsi Karya Tugas Akhir Penciptaan Tari “ I’am Fine”



Nama : Nina Sari
NIM : 1410027411                 ANALISIS KOREOGRAFI

Deskripsi Karya Tugas Akhir Penciptaan Tari
 “ I’am Fine”        
Karya Tugas Akhir Penciptaan tari oleh Muhammad Febrian Rochmadoni ini digelar saat ujian Pementasan Tugas Akhir Penciptaan dalam “Gelar Resital Tari 2016” dengan tema Kebebasan Raga dalam Berkarya yang digelar pada tanggal 21 dan 22 Januari 2016 pukul 19.30 wib sampai selesai di Proscenium Stage Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Karya  yang berdurasi ± 22 menit 84 detik ini diusung sang penata tari dengan judul “ I’am Fine “ yang terinspirasi dari arti serta makna katanya sendiri  yaitu “Saya baik-baik saja” atau “Saya tidak apa-apa”.
Dengan tema yang diangkat berupa ungkapan suasana hati sang koreografer yang pesimis karena penutupan jati diri yang sebenarnya dengan cara berbohong akan diri sendiri yang nyatanya rapuh tetapi bersikap seolah tidak ada apa-apa dan seakan semua dalam keadaan baik-baik saja, namun kemudian ia bangkit dan bersemangat kembali. Serta penggambaran proses perkuliahan si penata dengan lingkungan Seni Tari ISI Yogyakarta sejak awal kuliah sampai menempuh tugas akhirnya.
“ I’am Fine “  merupakan karya tari yang ditarikan oleh enam orang penari berjenis kelamin laki-laki dengan divisualisasikan dalam garapan bentuk tari kelompok yang lebih dominan dengan tipe tari dramatiknya karena hampir semua adegan menggambarkan suasana hati sang koreografer dan suasana lingkungan perkuliahan yang diangkat dalam sajian koreografinya tersebut.
Mode penyajian yang simbolik lebih banyak terlihat pada garapan koreografi ini. Walaupun dalam beberapa adegan terdapat juga bagian mode penyajian yang sifatnya representasional Mode penyajian simbolis dihadirkan lewat property paper bag yang menggambarkan kebohongan mimik yang sebenarnya. Mode penyajian representasional dihadirkan lewat suasana keramaian aktifitas yang berada di Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta.
Urutan penyajiannya dengan musik pengiring yang mengawali pertunjukan kemudian pada introduksi ini muncul salah satu penari (Rafi) dengan perlahan lampu spotlight menyinarinya dan hentakan kaki yang memunculkan keenam penari menggambarkan suasana hati sang penata yang bergejolak karena rasa pesimis terhadap dirinya sendiri.
Adegan 1 Elan on stage. Pada adegan ini digambarkan secara representasional gerak ungkap yang bermakna sedang menyapa orang lain, bersiap-siap dan merapikan atau membersihkan diri. Di samping itu juga terlihat secara simbolik penggambaran mahasiswa yang merasa lebih baik dan lebih berpengalaman divisualkan dalam bentuk gerak duet oleh dua orang penari (Firman dan Alvi). Sedangkan Elan menggambarkan ketidakpeduliannya dengan mahasiswa lain yang meremehkannya dan kewaspadaan penari duet terhadap orang baru karena takut tersaingi. Kemudian adegan berikutnya terdapat motif bersalaman yang menggambarkan bertemunya seseorang dengan orang lain maupun sekelompok orang hadir pada bagian ini. Keenam penari membentuk pola lantai mengumpul dengan motif jalan srimpet dan locomotor movement menuju bagian down right. Gerak bersih-bersih badan yang dilakukan rampak menggambarkan tentang kembali bersiap-siap. Pola lantai mengumpul tersebut berubah menjadi dua fokus dengan Alvi memisahkan diri menuju bagian down left. Alvi disini menggambarkan penata yang kembali percaya diri dengan ruang gerak yang luas, sedangkan Vicky, Ari, Firman, Elan, Rapi menggambarkan mahasiswa lain yang merasa lebih baik, hebat dan tidak mau tersaingi. Alvi berpindah tempat dengan gerak pelan mengalun dari down left menjadi up left yang menggambarkan ketidak percaya diri, pesimis, dan kesendirian, sedangkan penari lain tetap berada di down right. Dua fokus tersebut bertukar tempat dengan locomotor movement, sehingga Alvi menjadi di down right sedangkan kelima penari lainnya berada di up left. Pertukaran ini menggambarkan tentang kembali berusaha untuk bergabung namun tetap mendapat penolakan. Kemudian kelima penari yang berada di up left keluar melalui up left side wing dan meninggalkan Alvi sendiri yang kembali mencoba bergabung dengan berpindah tempat kembali ke up left. Bagian ini diakhiri dengan masuknya kembali Rapi dan Arie dari up left side wing  menjadi imajinasi Alvi yang mengajak untuk segera keluar dari perasaan ragu, tidak yakin, dan minder menuju left side wing kembali.
Adegan 2 menggambarkan sifat penata yang tidak percaya diri, minder, dan suka menutupi perasaan digambarkan dengan properti paper bag dengan suasana lingkungan yang berada di Jurusan Tari ISI Yogyakarta. Paper bag ini menggambarkan tentang ketidak percaya dirian dan kebohongan mimik yang sebenarnya. Gambar muka tersenyum yang berada di paper bag menghadirkan kesan komikal, ditambah dengan gerak-gerak yang terkesan konyol dan suasana musik yang mendukung gerak. Bagian ini diawali dengan munculnya Elan yang memakai properti paper bag masuk dari right side wing, kemudian keluar kembali ke side wing bersamaan dengan masuknya Firman memakai paper bag yang hanya memperlihatkan bagian kepala saja di bagian right side wing. Vicky juga muncul dengan menggunakan paper bag dari bagian yang sama dengan Elan dan Firman, dan kembali keluar melalui side wing yang sama bersamaan dengan munculnya Alvi yang menggunakan paper bag dari bagian left side wing. Masuk keluarnya penari dari side wing yang sama menggambarkan ketidak percaya dirian yang kadang muncul dan hilang. Adegan ini juga menggambarkan suasana lingkungan Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta namun fokus terdapat pada Vicky yang hanya memakai paper bag dari center ke down left. Di awali dengan masuknya Firman dari left side wing berjalan keluar menuju right side wing bersamaan dengan masuknya Arie dan Elan dari left apron dan Alvi dari right side wing menuju left apron. Vicky yang awalnya berada di center berjalan menuju Arie, Elan dan Alvi yang berada di left apron bersamaan dengan keluarnya Arie dan Elan ke right side wing, dan Alvi ke left side wing. Penggambaran lingkungan dan aktifitas perkuliahan di Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta. Dengan masuknya Rapi melalui right side wing menggambarkan seseorang yang peduli. Gerak yang dilakukan Rapi merupakan locomotor movement dari masuk melalui side wing menuju Vicky yang berada di down left. Gerak Rapi dan Vicky terlihat kontras, Rapi bergerak dengan ruang yang luas dan mengalun, sedangkan Vicky bergerak dengan ruang yang sempit dan patah-patah. Bagian ini di akhiri dengan Vicky merobek paper bag yang menggambarkan kesadaran diri bahwa banyak orang yang sama seperti dirinya dan merasa harus saling membantu satu sama lain.
Adegan 3 / Ending mengilustrasikan rasa penyesalan atas ketidakpercaya diri muncul dalam adegan ini. Persepsi tentang orang-orang yang tidak peduli disini terpatahkan dengan kehadiran orang-orang yang sama-sama merasakan apa yang dirasakan. Sehingga dalam adegan ini akan ada pengolahan gerak-gerak cepat mengalun yang menggambarkan penyesalan dan mengolah paper bag yang disobek menjadi ukuran lebih kecil. Pada adegan ini penonton diajak menjadi sekelompok orang yang saling bahu-membahu, tolong-menolong yang keberadaannya sama-sama tidak diterima oleh orang lain. Dalam adegan ini ada permainan sobekan dari paper bag dan sobekan kertas berukuran kecil yang muncul dari para-para yang terlihat seperti berjatuhan memenuhi seluruh ruang proscenium stage. Adegan ini dimulai dari setiap penari yang melempar sobekan kertas ke arah atas bersamaan dengan jatuhnya sobekan kertas dari para-para. Vicky berada di down left sedangkan Rapi, Arie, Firman, Elan dan Alvi membentuk pola lantai mengumpul di center. Kemudian Vicky pindah menuju center mengikuti penari lain dilanjutkan dengan pola lantai menyebar dengan menggerakkan motif help me. Fokus terpecah menjadi dua membentuk pola lantai 4-2 dengan Rapi, Arie, Vicky dan Alvi berada di down left level rendah, sedangkan Firman dan Elan berada di up right level atas. Dua fokus tersebut kembali mengumpul menuju down right dan menyebar menggerakkan motif aduh jatuh. Keenam penari kembali mengumpul menuju up right membentuk pola lantai segilima dengan Rapi berada di tengah, kemudian bergantian dengan Vicky dengan pola lantai masih membentuk segilima berpindah tempat menuju down left. Enam penari kemudian menyebar menggerakkan motif merentang luas menuju center dengan Vicky berada di tengah. Vicky berada di center sedangkan lima penari  menyebar kemudian mengumpul menuju center menggerakkan motif Ku Asa dan motif Ayo Bangkit. Kemudian enam penari maju menggerakkan motif I’m Fine  menuju apron.
Iringan yang digunakan berupa iringan jenis Diatonis karena menggunakan instrumen biola, keyboard dan drum sebagai pengiring tambahan sajian musik live untuk melengkapi sajian musik MIDI (Musical Instrument Digital Interface). Dengan fungsi iringan sebagai media ilustratif karena tempo dan ritme gerak yang mengalir tidak selalu sesuai dengan musiknya, tetapi tetap ada beberapa bagian adegan yang menggunakan fungsi iringan bersifat normatif karena kesesuaian antara tempo musik dan geraknya.
Tata cahaya yang digunakan berupa general dan spotlight. Dan juga penggunaan special light elips yang menggambarkan ruang seorang introver yang sempit. Lampu dengan filter warna violet dan jingga menggambarkan suasana keramaian dan aktifitas di Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta, serta bertujuan menyelaraskan dengan warna kostum yang dominan abu-abu.
Property paper bag yang digunakan para penari menjadikan daya tarik karya ini untuk disajikan karena disamping sebagai property, paper bag ini juga merupakan simbolisasi dari ungkapan hati dan perasaan sang penata yang berpura-pura menunjukan senyum indah menandakan ia baik-baik saja padahal sebenarnya dibalik itu semua ia telah mencoba untuk membohongi orang lain yang melihatnya dengan keadaan yang sebenarnya ia rasakan. 
Rias dalam karya koreografi ini menggunakan rias korektif, yaitu rias yang mempertajamkan garis garis wajah, seperti penggunaan eyeshadow dan eyeliner untuk mempertegas bentuk mata, alis yang dibentuk menggunakan pensil alis untuk mempertegas karakter, dan blush on digunakan pada tulang pipi agar wajah penari tidak terlihat pucat. Sedangkan konsep busana yang digunakan merupakan visual dari pakaian sehari-hari mahasiswa Seni Tari ISI Yogyakarta yaitu model casual dan formal, seperti kaos, kemeja, rompi, jaket, celana training, celana panjang dengan warna dasar abu-abu. Untuk mereka menyukai warna abu-abu dikatakan sebagai orang yang cenderung melindungi dirinya dari kekacauan yang mungkin terjadi diluar dirinya, bahkan sampai mengisolasi dirinya sendiri dari orang lain.
Para penonton yang terlibat diantaranya dosen penguji, para pejabat dan dosen, mahasiswa, orang tua maupun keluarga para penata tari dan masyarakat secara umum yang melihat pertunjukan dari satu arah yaitu arah depan panggung  proscenium stage.

1 komentar:

  1. Casino Las Vegas | MapYRO
    Get directions, reviews and information for Casino Las Vegas in Las Vegas, NV. 인천광역 출장안마 Casino and 제천 출장마사지 Hotel 과천 출장마사지 in the Las Vegas 익산 출장안마 Strip. Casino and Hotel in the Las 천안 출장안마 Vegas Strip.

    BalasHapus